Senin, 06 Desember 2010

Wikileaks memiliki sebanyak 3.059 dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkait Indonesia. Dokumen itu merupakan semacam laporan diplomatik yang dikirim dari Kedubes AS di Jakarta dan Konjen AS di Surabaya. Situs Wikileaks berjanji akan mempublikasi dokumen itu secara bertahap. Dan ternyata Wikileaks mulai menepati janjinya. Tiga buah dokumen mengenai Indonesia sudah dirilis. Dokumen itu dibuat dalam bentuk Congressional Research Service (CSR), lembaga think tank Kongres AS. Dokumen CRS ini biasanya menjadi dasar bagi Senat dan DPR AS dalam mengambil kebijakan. Berikut isi dokumen tersebut: Masalah Timor Timur CRS Report RS20332 East Timor Crisis: US Policy and Options 5 November 1999 *Pemerintahan Bill Clinton menekan RI agar menerima kehadiran pasukan perdamaian internasional di Timor Timur usai jajak pendapat 1999. *Menghentikan kerja sama militer AS dan Indonesia dan mengancam sanksi lebih keras bila tak mau bekerja sama, mengendalikan milisi, dan memulangkan 200 ribu pengungsi Timor Timur. *Mendukung keputusan IMF dan Bank Dunia menghentikan bantuan mereka untuk Indonesia. * Bantuan yang dihapus untuk tahun 2000 antara lain bantuan ekonomi 75 juta dolar AS, Economic Support Funds 5 juta dolar AS dan IMET 400 ribu dolar Tentang Pemilu 2004 CRS Report RS21874 Analyst in Southeast and South Asian Affairs 20 Mei 2005 *SBY disebut the thinking general *Bila Wiranto jadi presiden, hubungan RI dan AS akan sangat rumit karena Kongres AS menaruh perhatian besar pada isu pelanggaran HAM di Timor Timur. *Suksesnya Pemilu 2004 meneguhkan dominasi partai sekuler, yaitu Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat. Pelatihan Kopassus Dokumen Joint Combined Exchange Training (JCET) and Human Rights Background and Issues for Congress 26 Januari 1999 *Sejak 1992, Kongres AS memutus program Pelatihan dan Pendidikan Militer In ternasional (IMET) untuk Indonesia setelah tragedi Santa Cruz. * Namun, di bawah program JCET Dephan yang di setujui oleh Deplu, pasukan Baret Hijau AS melatih 60 anggota pasukan khusus TNI di Indonesia yang sebagian besar Kopassus. JCET berdalih pelatihan murni militer meskipun kurikulum latihan perang kota berjudul ‘crowd control’. *April 1998, anggota Kongres AS menyurati Menteri Pertahanan Cohen Evans yang menyebut program JCET mengakali larangan Kongres. JCET dihentikan 8 Mei 1998. Sumber: WikiLeaks, Congressional Research Service


Aksi Menyikapi Hari AIDS Sedunia MHTI DIY Diprovokasi Oknum PKBI
HTI Press. Rabu, 1 Desember 2010, bertepatan dengan hari AIDS sedunia, ratusan anggota Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DIY berunjuk rasa di depan kantor DPRD Jogja sebelum kemudian melakukan longmarch menuju perempatan Kantor Pos DIY. Saat peserta longmarch sampai di perempatan Kantor Pos besar DIY, mereka berpapasan dengan puluhan orang dari elemen PKBI yang sedang melakukan aksi simpatik membagi bunga dan mensosialisasikan undang-undang mengenai AIDS dan ODHA. Tiba-tiba salah seorang dari mereka yang (mengaku) gay berteriak memprovokasi peserta aksi dari MHTI. Dia meneriakkan kalimat yang kurang jelas sebelum berseloroh terang-terangan mengaku, “Saya seorang gay!” Shofi Amhar, salah seorang seorang aktivis HTI yang bertugas mengawal longmarch pun menemui oknum tersebut hendak mengkonfirmasi. “Maaf, saudara tadi mengatakan apa?” Tanya Amhar. Oknum tersebut mengelak menjawab akan tetapi oknum lain dari PKBI mendatangi mereka dan dalam sekejap Amhar pun dikelilingi peserta aksi dari PKBI. Salah seorang oknum perempuan berkerudung terlibat perdebatan sejenak dengan Amhar. Mencoba tidak terprovokasi dan terbawa arus, Amhar mengatakan, “Saya hanya ingin menyampaikan, bila saudara muslim, maka dalam Islam perilaku homoseksual adalah termasuk dosa besar.” Oknum gay itu makin berseloroh, “Tubuh-tubuh saya sendiri, terserah saya mau saya apakan, toh itu nanti urusan saya sendiri sama Tuhan!”
Maraknya perilaku penyimpangan perilaku seksual seperti gay atau lesbi memang menjadi salah satu hal yang disoroti MHTI dalam aksinya. Selain itu MHTI juga menyoroti maraknya pornografi dan pornoaksi yang tidak tersentuh hukum. Bersama dengan ratusan muslimah dari elemen masyarakat lain yang juga mengikuti aksi ini, MHTI menyampaikan bahwa penyakit AIDS sendiri hanyalah buah dari perilaku yang bobrok tersebut. Dalam orasi dan pernyataan sikapnya, MHTI juga mengecam diberlakukannya sistem sekuler dan demokrasi yang nyata-nyata tidak dapat menghentikan akan tetapi malah makin menyuburkan gejala amoralitas tersebut di tengah-tengah masyarakat. (Haryo Pratikno)
http://hizbut-tahrir.or.id/2010/12/03/aksi-menyikapi-hari-aids-sedunia-mhti-diy-diprovokasi-oknum-pkbi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar