Kamis, 11 November 2010

Di Tengah Musibah Merapi, Relawan PDIP Malah Gelar Dangdutan

Di Tengah Musibah Merapi, Relawan PDIP Malah Gelar Dangdutan

KLATEN (voa-islam.com) – Maksud hati menghibur korban musibah, tapi karena gegabah, malah bikin resah. Itulah yang dilakukan oleh Mega Bhakti Baguna, Badan Penanggulangan Bencana yang dikelola oleh PDI-Perjuangan kemarin.
Di hadapan seribuan orang pengungsi dari Kecamaan Kemalang, relawan Mega Bhakti Baguna menyuguhkan pertunjukan musik dangdutan di Pendopo GOR Klaten, Senin (8/11/2010). Dangdutan yang ditayangkan melalui layar lebar itu berlangsung pukul 19.30 WIB, sempat bentrok dengan relawan dan korban bencana yang sedang menggelar pengajian.
Suguhan dangdutan itu sendiri tidak menghibur masyarakat korban bencana. Sehingga banyak orang yang acuh tak acuh dengan hiburan malam itu. Di tengah-tengah berlangsungnya pertunjukan dangdut, Surti, bukan nama sebenarnya, malah asyik mengobrol dengan temannya di bagian belakang Pendopo. Surti sama sekali tidak terhibur oleh dangdutan relawan PDIP itu. “Tetap saja sedih mas, walaupun ada hiburan seperti ini”, ujar Surti polos.
Tidak hanya di luar GOR, di dalam GOR Klaten pun juga ada pertunjukan dangdut pada siang harinya. Anehnya, tak satu pun pengungsi yang mengetahui siapa koordinator dangdutan itu. Bahkan petugas berseragam Pemkab Klaten pun tak tahu-menahu siapa yang menggelar acara dangdutan yang ditampilkan melalui televisi layar lebar itu. Menurutnya, koordinatornya adalah pihak kecamatan setempat.
“Koordinator Lapangan (Korlap) yang mengurusi penerimaan dan penyaluran bantuan logistic dikelola oleh Kecamatan setempat,” kilah petugas Pemkab Klaten tersebut.
....mereka saat ini tidak butuh musik dangdutan. Dangdutan malah menambah kebisingan dan sangat mengganggu. Kebutuhan yang diharapkan para pengungsi adalah siraman rohani....
Beberapa pengungsi di lokasi itu menuturkan bahwa kebutuhan mereka saat ini tidak butuh musik dangdutan. Dangdutan malah menambah kebisingan dan sangat mengganggu. Kebutuhan yang diharapkan para pengungsi adalah siraman rohani berupa ceramah agama, Al-Qur’an serta buku wirid dan doa. Sentuhan religius itu mereka butuhkan untuk mengembalikan traumatik, mengangkat moral dan menumbugkan motivasi.
Jika kebutuhan pengungsi adalah siraman rohani sementara relawan PDIP menyuguhkan dangdutan, maka kesedihan mereka semakin berat. [taz/bekti sejati]


--
“Apakah kalian mengira akan dibiarkan (begitu saja), sedangkan Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang yang berjihad diantara kalian dan tidak mengambil teman setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kalian kerjakan.”  (TQS. At Taubah [9] : 16)

Beberapa doa dalam Al Qur'an

Om Muhrozi, 'alaikumussalam warohmatullohi wabarokaatuh


----
Beberapa kumpulan do'a2 dalam Al-Qur'an:

- Doa mohon anugerah negeri yang aman dan rezeki yang melimpah (2:126)
- Doa mohon diterima amal ibadah kita (2:127)
- Doa mohon anugerah keluarga danketurunan yang taat kepada Allah swt (2:128)
- Doa mohon anugerah kebaikan dunia dan akhirat (2:201)
- Doa mohon diberi kesabaran (2:250)
- Doa mohon ampunan (2:285)
- Doa mohon ampunan atas segala kesalahan dan keringanan beban serta mendapat pertolongan Allah swt (2:286)

- Doa mohon ketetapan dalam iman dan Islam (3:8)
- Doa mohon ampunan untuk iman dan diselamatkan dari api neraka (3:18)
- Doa mohon anugerah kekuatan, kekuasaan dan rezeki yang banyak (3:26)
- Doa mohon agar anak cucu dijadikan orang yang baik (3:38)
- Doa mohon digolongkan menjadi saksi pada hari kiamat karena keimanan dan ketaatan kepada Rasulullah saw (3:53)
- Doa mohon ampunan atas segala tindakan yang berlebihan dan ditetapkan pendirian (3:147)
- Doa mohon dihapuskan kesalahan dan diwafatkan bersama orang-orang yang berbakti (3:193)
- Doa mohon tidak dihinakan pada hari kiamat (3:194)

- Doa mohon dikeluarkan dari kampung yang zalim penduduknya dan mendapat pertolongan Allah swt (4:75)

- Doa mohon dicatat bersama orang-orang yang menjadi saksi di hari kiamat karena iman (5:83)
- Doa mohon anugerah rezeki dari langit (5:114)

- Doa mohon ampunan dan rahmat Allah swt atas perilaku zalim (7:23)
- Doa mohon tidak ditempatkan bersama orang-orang yang zalim (7:47)
- Doa mohon diberi keputusan yang baik (7:89)
- Doa mohon dilimpahkan kesabaran dan diwafatkan dalam keadaan berserah diri (7:126)
- Doa mohon ampunan untuk diri sendiri dan saudara (7:151)

- Doa penutup bagi orang-orang yang beriman (10:10)
- Doa mohon dihindarkan dari fitnah dan tipu daya orang kafir (10:86)

- Doa mohon ampunan atas segala kesalahan meminta sesuatu yang tidak diketahui hakikatnya (11:47)

- Doa mohon diwafatkan dalam keadaan muslim dan dipertemukan dengan orang-orang yang saleh (12:101)

- Doa mohon negeri yang aman dan dijauhkan dari berhala (14:35)
- Doa mohon keturunan yang mendirikan shalat dan bersyukur atas rezeki Allah swt (14:37)
- Doa mohon agar diri dan keturunannya dijadikan orang-orang yang tetap mendirikan shalat (14:40)
- Doa mohon ampunan untuk diri, orang tua, dan orang-orang beriman di hari hisab (14:41)

- Doa mohon kasih sayang untuk kedua orang tua (17:24)
- Doa mohon dimasukkan ke jalan yang benar dan diberikan kekuasaan untuk menolong (17:80)

- Doa mohon karunia rahmat dan petunjuk yang lurus dalam segala urusan (18:10)

- Doa supaya tidak berputus asa dari berdoa (19:4)

- Doa mohon dilapangkan dada dan dimudahkan segala urusan (20:25-26)
- Doa mohon dilancarkan lisan dalam berbicara (20:28)
- Doa mohon penolong dari keluarga sendiri (20:29)

- Doa mohon keselamatan dari bahaya (21:87)
- Doa mohon anugerah keturunan dan ahli waris yang baik (21:89)

- Doa mohon pertolongan (23:26)
- Doa mohon anugerah tempat yang diberkahi (23:29)
- Doa mohon dijauhkan dari orang-orang yang zalim (23:94)
- Doa mohon perlindungan dari bisikan setan dan kedatangan mereka (23:97-98)
- Doa mohon ampunan dan rahmat Allah swt (23:109 dan 23:118)

- Doa mohon dijauhkan dari neraka jahanam (25:25-26)
- Doa mohon anugerah istri dan keturunan yang menyenangkan hati (25:74)

- Doa mohon anugerah hikmah (26:83)
- Doa mohon diselamatkan dari perbuatan maksiat dan dosa (26:169)

- Doa mohon diberi ilham untuk mensyukuri nikmat dan beramal saleh serta dimasukkan ke dalam golongan orang-orang saleh (27:19)

- Doa mohon ampunan karena menganiaya diri sendiri (28:16)
- Doa mohon tidak dijadikan penolong bagi orang-orang berdosa (28:17)
- Doa mohon diselamatkan dari kejaran orang-orang yang zalim (28:21)
- Doa mohon anugerah kebaikan yang dibutuhkan (28:24)

- Doa mohon pertolongan atas orang-orang yang berbuat kerusakan (29:30)

- Doa mohon anugerah anak yang saleh (37:100)

- Doa mohon anugerah kerajaan dan kekuasaan (38:35)

- Doa mohon keputusan yang baik (39:46)

- Doa mohon ampunan dan pemeliharaan dari neraka bagi orang-orang beriman (40:7)
- Doa mohon dimasukkan ke dalam surga dan bersama orang tua, istri, dan keturunan yang saleh bagi orang-orang yang beriman (40:8)
- Doa mohon dijauhkan dari bencana bagi orang beriman (40:9)
- Doa mohon keselamatan dan perjalanan naik kendaraan (43:13-14)

- Doa mohon petunjuk untuk mensyukuri nikmat dan beramal saleh (46:15)

- Doa mohon ampunan untuk diri sendiri dan saudara-saudara seiman (59:10)

- Doa berserah diri kepada Allah swt (60:4)
- Doa mohon dijauhkan dari sasaran fitnah (60:5)

- Doa mohon cahaya yang sempurna dan ampunan Allah swt (66:8)
- Doa mohon istana di surga dan diselamatkan dari kaum yang zalim (66:11)

- Doa mohon ampunan bagi diri, orang tua, dan orang-orang yang beriman yang masuk rumahnya (71:28)
---

Surat Terbuka Forum Umat Islam, Ajak Obama Masuk Islam

Surat Terbuka Forum Umat Islam, Ajak Obama Masuk Islam


Surat Terbuka Forum Umat Islam Kepada Presiden AS Obama

Assalamu ‘ala manittaba’al-huda.
Semoga keselamatan diberikan kepada siapa saja yang mengikuti petunjuk Allah SWT.

Sebagaimana kabar yang kami peroleh bahwasanya Anda akan berkunjung ke Indonesia, negara muslim terbesar di dunia. Kami membaca di media massa bahwa agenda kunjungan Anda ke sini adalah untuk menjalin kemitraan komprehensif dengan Indonesia. Juga kami mendapat kabar bahwa anda juga akan mengakuisisi Blok D-Alpha Natuna. Kami juga mendengar bahwa kedatangan Anda untuk memastikan bahwa Indonesia masih berkiblat ke AS dan tidak berpindah kiblat ke China.
Sebelumnya kami sudah membaca kabar bahwa dulu waktu kampanye Anda mau menutup kamp Gulag Guantanamo dan anda punya kebijakan untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Islam/muslim. Anda kabarnya juga menyetujui pembangunan Cordoba House yang di dalamnya terdapat Masjid di dekat Ground Zero kawasan Manhattan New York. Juga kabarnya anda menghentikan program bantuan USAID kepada LSM-LSM liberal untuk mengobok-obok umat Islam.
Maka Forum Umat Islam (FUI) sebagai wadah silaturrahmi dan koordinasi berbagai organisasi massa dan lembaga Islam di Indonesia mengirim Surat Terbuka ini kepada Anda untuk menyampaikan beberapa pandangan:
PERTAMA,
Kami mengapresiasi kebijakan anda memberikan perlindungan kepada umat Islam di New York dan memberikan keleluasaan kepada mereka untuk membangun Masjid di sana.
Jasa ini tentu mengingatkan kami kepada Raja Najasyi dari Habasyah yang melindungi kaum muslimin yang hijrah dari Makkah ke Habasyah untuk melindungi agama mereka dari paksaan pemurtadan oleh kaum kafir Quraisy. Di samping melindungi kaum muslim di Habasyah, raja Najasyi mengapresiasi ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan mengatakan bahwa apa yang dibawa oleh Muhammad SAW dan apa yang di bawa oleh Isa AS adalah dari sumber yang sama. Semoga anda mengikuti jejak raja Najasyi.
KEDUA,
Apresiasi kami akan kebaikan Anda tentu tidak menutup mata kami dari kebijakan-kebijakan yang telah anda lakukan maupun yang dilakukan pendahulu anda yang telah menyakiti umat Islam. Kebijakan anda mengirim 30 ribu pasukan AS ke Afghanistan sebagai tambahan dari 140 ribu pasukan gabungan AS dan sekutunya di sana untuk memerangi kaum muslimin adalah tindakan yang sangat menyakitkan seluruh umat Islam di seluruh dunia. Kebijakan tersebut adalah tidak bisa dibenarkan oleh akal sehat dan mencederai hakikat kemanusiaan dan mengandung muatan ideologis memusuhi umat Islam, bahkan telah menewaskan ribuan umat Islam di tanah air dan negara mereka sendiri.
Mereka diperangi hanya karena bahwa mereka adalah Islam dan merupakan kekuatan militer potensial umat Islam yang sangat menonjol pasca runtuhnya Uni Soviet yang berhasil mereka usir dari negeri mereka dalam 10 tahun periode perang Islam versus komunis. Indikasinya adalah penamaan perang Salib (crusade) oleh presiden sebelum anda, Bush, yang mengirim 30 ribu pasukan pada tahun 2001 dengan alasan mencari Usamah bin Laden. Sekalipun serangan itu dikamuflase dengan war on terrorism, bagi manusia yang sadar dan berpikir pasti mudah mengerti bahwa itu adalah perang kepada Islam.
Oleh karena itu, jika benar anda ingin menjalin kemitraan dengan bangsa-bangsa dan negara-negara muslim termasuk Indonesia, maka sudah semestinya anda mengevaluasi kebijakan anda, menarik pasukan anda dari Afghanistan, dan meminta maaf kepada umat Islam atas kebijakan yang salah dan mengandung permusuhan kepada umat Islam tersebut, dan bahkan sudah selayaknya anda memberikan ganti rugi kepada korban perang di antara umat Islam sebagai tebusan (diyat). Semoga para korban perang dan para ahli warisnya di Afghanistan bisa menerima permintaan maaf anda. Sebab, menurut Syariat Islam, pembunuhan itu hukumannya adalah hukuman mati sebagai qishas, yakni balasan. Hanya saja, bila pihak ahli waris korban bisa memaafkan, maka sang pembunuh wajib membayar diyat sebagai tebusan yang besarnya adalah 1000 dinar atau 100 ekor unta untuk tiap satu nyawa.
….jika benar anda ingin menjalin kemitraan dengan negara-negara muslim termasuk Indonesia, maka sudah semestinya anda menarik pasukan anda dari Afghanistan, dan meminta maaf kepada umat Islam, dan sudah selayaknya anda memberikan ganti rugi kepada korban perang di antara umat Islam sebagai tebusan (diyat)….
Seperti apa yang ada di Afghanistan, sudah selayaknya pemerintahan Anda meminta maaf seraya memberikan ganti rugi kepada korban perang dan ahli warisnya di Irak. Bukankah sudah terbukti tidak benar alasan pemerintahan Bush menyerang Irak bahwa di sana ada senjata pemusnah massal? Dan bukankah pemerintah AS pun sudah mengakui bahwa kekeliruan itu merupakan kesalahan informasi intelijen?. Tentu kesalahan fatal yang sudah menewaskan lebih dari 1 juta orang Irak dan mengakibatkan puluhan juta lainnya luka-luka serta kehilangan harta benda dan tempat tinggal ini merupakan skandal kejahatan perang terbesar abad 21 ini dan sangat memalukan.
Oleh karena itu, sebagai sebuah bangsa dan negara besar yang bermartabat, seharusnya pemerintahan Anda meminta maaf atas kesalahan fatal itu dan mengganti seluruh kerugian yang diderita oleh bangsa Irak atas serangan brutal pasukan AS tersebut.

KETIGA,

Bagi umat Islam, Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah petunjuk dalam menjalankan seluruh aktivitas kehidupan, termasuk dalam menjalin hubungan kemitraan dengan bangsa lain. Allah SWT memberikan petunjuk itu dalam firman-Nya:
“ Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah Hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu Karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim” (Qs. Al-Mumtahanah 8-9).
Oleh karena itu, bagi kami umat Islam, selama pemerintahan Anda tidak minta maaf dan membayar ganti rugi kepada kaum muslimin di Irak dan Afghanistan yang menjadi korban penyerbuan brutal pasukan pemerintah Anda, maka berdasarkan firman Allah SWT di atas bagi umat Islam dan pemerintahan muslim manapun tidak dibenarkan menjalin hubungan perkawanan dengan pemerintahan dan negara Anda.
Namun hubungan itu bisa dijalin manakala pemerintahan Anda telah mengoreksi kesalahan tersebut.
….selama pemerintahan Anda tidak minta maaf dan membayar ganti rugi kepada kaum muslimin di Irak dan Afghanistan yang menjadi korban penyerbuan brutal pasukan pemerintah Anda, maka umat Islam dan pemerintahan muslim manapun tidak dibenarkan menjalin hubungan perkawanan dengan pemerintahan dan negara Anda….
Oleh karena itu, Forum Umat Islam (FUI) menuntut kepada pemerintahan Anda untuk:
a. Menarik seluruh pasukan AS dari Afghanistan, Irak, dan negeri-negeri Islam lainnya.
b. Meminta maaf kepada umat Islam atas serangan tersebut, khususnya kepada korban dan ahli waris korban serangan pasukan AS di negeri-negeri tersebut.
c. Memberikan ganti rugi kepada korban dan ahli waris korban kejahatan perang AS di negeri-negeri tersebut dengan ganti rugi yang layak.
d. Menutup penjara-penjara sadis di Guantanamo di Cuba, Bagram di Afghanistan, dan Abu Ghraib di Irak dan membebaskan para tahanan politik dan apa yang mereka sebut sebagai teroris atau mengadilinya secara jujur dan adil.
e. Mengadili para penguasa penjara yang telah melakukan pelecehan terhadap umat Islam dan Al Quran di penjara-penjara tersebut dan menjatuhkan hukuman berat kepada mereka sebagai hukuman yang setimpal dengan kejahatan mereka.
f. Menghentikan bantuan keuangan dan teknik termasuk pelatihan kepada program penanganan teroris di dunia Islam, termasuk densus 88 di Indonesia, yang telah terbukti melakukan pelanggaran HAM berat kepada umat Islam dalam bentuk penyiksaaan dan pembunuhan hanya karena disangka sebagai teroris.
g. Menghentikan campur tangan pemerintahan AS dan kaki tangannya di dunia Islam, termasuk di Indonesia dengan menciptakan kondisi instabilitas dan ancaman disintegrasi seperti yang kasus OPM dan RMS yang akan menyusul Timtim.

KEEMPAT,

Adapun tentang akuisisi Blok D Natuna menyusul akuisisi Blok Cepu dan ladang-ladang minyak dan gas yang lain di seluruh negeri ini, maka kami permaklumkan kepada Anda bahwa kami umat Islam tidak rela atas eksploitasi kekayaan alam negeri kami. Sebab, eksploitasi kekayaan kami oleh perusahaan-perusahaan bangsa Anda seperti Exxon Mobile dll, hakikatnya adalah penjajahan seperti yang pernah dilakukan oleh bangsa Belanda dengan VOC-nya.
….Kami umat Islam tidak rela atas eksploitasi kekayaan alam negeri kami. Sebab, eksploitasi kekayaan kami oleh perusahaan-perusahaan bangsa Anda seperti Exxon Mobile dll, hakikatnya adalah penjajahan….
Islam mengajarkan kepada kami bahwa kekayaan alam di negeri Islam adalah milik bersama umat (milkiyah ‘aammah) bukan milik perorangan ataupun negara yang bisa diserahkan kepada swasta apalagi asing. Kerjasama masih mungkin dilakukan untuk pengerjaan hal-hal yang bersifat teknik dan perdagangan yang saling rela dan saling menguntungkan, tapi bukan pengelolaan dan penguasaan serta penipuan yang berbasis pada eksploitasi dari pihak yang menang kepada pihak yang dikalahkan.
Oleh karena itu, bentuk perjanjian kerjasama ekonomi (economic partnership agreement) yang akan dibuat, dengan catatan setelah bisa dipenuhi poin-poin pandangan kami di atas, hendaklah perjanjian tersebut atas prinsip-prinsip kesetaraan, pilihan, dan saling rela, serta saling menguntungkan.

KELIMA,

Kami mendengar bahwa Anda akan mengunjungi Masjid Istiqlal. Semoga itu membuat Anda menjadi lebih dekat kepada Islam. Tentu suatu perkara yang menggembirakan, sebagai presiden dari negara adidaya, Anda mau lebih dekat kepada Islam.
Anda mengingatkan kami kepada kaisar Romawi Heraclius di mana Nabi Muhammad SAW telah mengirim surat ajakan masuk Islam kepadanya. Oleh karena itu, hari ini kami umat Islam mengirim surat ajakan kepada Anda untuk masuk Islam sebagaimana dulu Nabi Muhammad SAW telah mengajak kaisar Heraclius masuk Islam:
“Semoga keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk Allah SWT. Sesungguhnya kami menyeru Anda untuk masuk Islam. Masuklah ke dalam Islam, niscaya Anda selamat. Dan Allah SWT akan memberikan kepada Anda pahala dua kali. Jika Anda menolak, maka Anda akan menanggung dosa seluruh pengikut Anda di Amerika sana.”
Dan kami bacakan firman Allah SWT untuk anda:
"Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)" (Qs. Ali Imran 64).
Semoga dengan surat ini Anda lebih memahami bagaimana pikiran dan perasaan kami umat Islam Indonesia.
Wassalamu ‘ala manittaba’al-huda.

Jakarta, Senin, 1 Dzulhijjah 1431H/8 November 2010
Atas Nama Umat Islam Indonesia
Forum Umat Islam (FUI)

KH. Muhammad Al Khaththath
Sekretaris Jenderal
FORUM UMAT ISLAM: Perguruan As Syafi’iyyah, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhamadiyyah, Hizb Dakwah Islam (HDI), Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), YPI Al Azhar, Majelis Mujahidin, Jamaah Anshorut Tauhid, Gerakan Reformis Islam (GARIS), MER-C, Gerakan Pemuda Islam (GPI), Taruna Muslim, Al Ittihadiyah, Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI), LPPD Khairu Ummah, Syarikat Islam (SI), Forum Betawi Rempug (FBR), Tim Pengacara Muslim (TPM), Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), PERSIS, BKPRMI, Al Irsyad Al Islamiyyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT), Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Majelis Az Zikra, PP Daarut Tauhid, Korps Ulama Betawi, Hidayatullah, AlWashliyyah, KAHMI, PERTI, Ittihad Mubalighin, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Koalisi Anti Utang (KAU), PPMI, PUI, JATMI, PII, BMOIWI, Wanita Islam, Pesantren Missi Islam, Forum Silaturahmi Antar-Pengajian (FORSAP), MPU, KMKI,FRIH, Irena Center, Laskar Aswaja, Wahdah Islamiyah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Nahdlatul Umat Indonesia (PNUI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan organisasi-organisasi Islam lainnya.


--
“Apakah kalian mengira akan dibiarkan (begitu saja), sedangkan Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang yang berjihad diantara kalian dan tidak mengambil teman setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kalian kerjakan.”  (TQS. At Taubah [9] : 16)

Wahai Muslimah Mana Malumu?

Wahai Muslimah
Mana Malumu?

Dewasa ini sifat malu memiliki kesan negatif di mata banyak orang. Banyak yang berpendapat kalo malu bikin orang jadi KUPeR (kurang pergaulan-ed), JaDut (jaman dulu-ed), ketinggalan zaman alias gak keren. Eiits .... tunggu dulu. Gak selamanya malu itu negatif lo! Malu dalam pandangan Istam merupakan suatu sifat mulia. la adalah perhiasan indah yang Alloh berikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Sebagaimana sabda Rosululloh Sholallohu Alaihi wassalam, "Malu adalah sebagian dari iman" (HR Bukhori-Muslim).
Malu sangat ditekankan kepada umat Islam terlebih lagi bagi muslimah yang kudu njaga kehormatannya. Tengoklah kisah shohabiyah yang selalu menjadikan malu sebagai perhiasannya.

Asma' binti Abu Bakar misalnya, beliau bertutur, "Zubair menikahiku sedangkan waktu itu ia adalah orang yang tidak punya harta, budak, dan tidak punya apa-apa setain unta dan kudanya. Akulah yang memberi makan kudanya dan memberi minum pula. Aku pula yang menambal perkakas rumah dan menumbuk tepung. Aku pun membawa biji-bijian kurma di atas kepalaku dari tempat tanah suamiku yang diberikan oleh rosululloh sampai ke rumah. Suatu hari ketika aku sedang membawa biji-bijian kurma aku bertemu Rosululloh dan para sahabatnya dari kalangan Anshor. Kemudian beliau memanggilku agar naik di belakang kendaraannya. Aku pun merasa malu untuk bersama para lelaki."(HR Bukhori)

Nah tuh... sosok Asma' binti abu bakar ini tah yang musti kita teladani. Secara beliau ini kan wanita yang ngrasain proses pentarbiyahan via nabi dan memiliki jaminan kepribadian yang baik dan benar. Nampaknya sosok wanita seperti beliaulah yang saat ini susah untuk kita temukan.

Sobat, masih adakah rasa matu itu pada diri kita? Malu jika harus mempertihatkan aurat di depan umum, malu ketika harus berbicara sembarangan dengan orang tain, atau malu ketika harus bebas bergaul dengan lawan jenis yang bukan mahrom dan serentetan malu lainnya yang memang harus dimitiki oleh seorang muslimah.

Tapi tidak benar jika kita malu untuk berbuat baik, menutup aurat dengan jilbab, menundukkan pandangan, serta merendahkan suara memang sudah seharusnya dilakukan oteh siapapun yang mengaku sebagai muslimah. Kalo nggak seperti itu malah jadinya malu-maluin! Malu-maluin diri sendiri, dan tentunya malu-matuin IsLam di mata orang-orang yang senantiasa memusuhi Islam. Kalo nggak pengen jadi cewek yang malu-maluin, yuk…! kita pelihara rasa matu kita. Malu karena Allah Subhanahu wata'ala, bukan karena yang laen!

Wallohu a’lam bisshowab. (IM-Arroyan)

KISAH KEMATIAN NABIYULLAH ADAM ‘Alayhi Salam

KISAH KEMATIAN NABIYULLAH ADAM ‘Alayhi Salam

PENGANTAR

Kisah ini memberitakan kepada kita tentang saat-saat terakhir kehidupan bapak kita Adam dan keadaannya pada saat sakaratul maut. Para Malaikat memandikannya, memberinya wangi-wangian, mengkafaninya, menggali kuburnya, menshalatkannya, menguburkannya dan menimbunnya dengan tanah.

Mereka melakukan itu untuk memberikan pengajaran kepada anak cucu sesudahnya, tentang bagaimana cara menangani orang mati.

NASH HADIS
Dari Uttiy bin Dhamurah As-Sa'di berkata, "Aku melihat seorang Syaikh di Madinah sedang berbicara. Lalu aku bertanya tentangnya." Mereka menjawab, "Itu adalah Ubay bin Kaab." Ubay berkata, "Ketika maut datang menjemput Adam, dia berkata kepada anak-anaknya, 'Wahai anak-anakku, aku ingin makan buah Jannah." Lalu anak-anaknya pergi mencari untuknya. Mereka disambut oleh para Malaikat yang telah membawa kafan Adam dan wewangiannya. Mereka juga membawa kapak, sekop, dan cangkul.

Para Malaikat bertanya, "Wahai anak-anak Adam, apa yang kalian cari? Atau apa yang kalian mau? Dan ke mana kalian pergi?" Mereka menjawab, "Bapak kami sakit, dia ingin makan buah dari Jannah." Para Malaikat menjawab, "Pulanglah, karena ketetapan untuk bapak kalian telah tiba."

Lalu para Malaikat datang. Hawa melihat dan mengenali mereka, maka dia berlindung kepada Adam. Adam berkata kepada Hawa, "Menjauhlah dariku. Aku pernah melakukan kesalahan karenamu. Biarkan aku dengan Malaikat Tuhanku Tabaraka wa Taala." Lalu para Malaikat mencabut nyawanya, memandikannya, mengkafaninya, memberinya wewangian, menyiapkan kuburnya dengan membuat liang lahat di kuburnya, menshalatinya. Mereka masuk ke kuburnya dan meletakkan Adam di dalamnya, lalu mereka meletakkan bata di atasnya. Kemudian mereka keluar dari kubur, mereka menimbunnya dengan batu. Lalu mereka berkata, "Wahai Bani Adam, ini adalah sunnah kalian."

TAKHRIJ HADIS
Hadis ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawaidul Musnad, 5/136.
Ibnu Katsir setelah menyebutkan hadis ini berkata, Sanadnya shahih kepadanya." (Yakni kepada Ubay bin Kaab). Al-Bidayah wan Nihayah, 1/98. Al-Haitsami berkata, "Diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad. Rawi-rawinya adalah rawi-rawi hadis shahih, kecuali Uttiy bin Dhamurah. Dia adalah rawi tsiqah." Majmauz Zawaid, 8/199.

Hadis ini walaupun mauquf (sanadnya tidak sampai pada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam) pada Ubay bin Kaab, tetapi mempunyai kekuatan hadis marfu’, karena perkara seperti ini tidak membuka peluang bagi akal untuk mengakalinya.

PENJELASAN HADIS
Hadis ini menceritakan berita bapak kita, Adam manakala maut datang menjemputnya -Adam rindu buah Jannah. Ini menunjukkan betapa cinta Adam kepada Jannah dan kerinduannya untuk kembali kepadanya. Bagaimana dia tidak rindu Jannah, sementara dia pernah tinggal di dalamnya, merasakan kenikmatan dan keenakannya untuk beberapa saat.

Bisa jadi keinginan Adam untuk makan buah Jannah merupakan tanda dekatnya ajal. Sebagian hadis menyatakan bahwa Adam mengetahui hitungan tahun-tahun umurnya. Dia menghitung umurnya yang telah berlalu. Nampaknya dia mengetahui bahwa tahun-tahun umurnya telah habis. Perpindahannya ke alam Akhirat telah dekat. Dan tanpa ragu, Adam mengetahui bahwa anak-anaknya tidak mungkin memenuhi permintaannya. Mana mungkin mereka bisa menembus Jannah lalu memetik buahnya. Anak-anak Adam juga menyadari hal itu. Akan tetapi, karena rasa bakti mereka kepada bapak mereka, hal itulah yang mendorong mereka untuk berangkat mencari.

Belum jauh anak-anak Adam meninggalkan bapaknya, mereka telah dihadang oleh beberapa Malaikat yang menjelma dalam wujud orang laki-laki. Mereka telah membawa perlengkapan untuk menyiapkan orang mati.

Para Malaikat memperagakan apa yang dilakukan oleh kaum muslimin terhadap jenazah seperti pada hari ini. Mereka membawa kafan, wewangian, juga membawa kapak, cangkul, dan sekop yang lazim diperlukan untuk menggali kubur.

Ketika anak-anak Adam menyampaikan tujuan mereka dan apa yang mereka cari, para Malaikat meminta mereka untuk pulang kepada bapak mereka, karena bapak mereka telah habis umurnya dan ditetapkan ajalnya.

Manakala para Malaikat maut datang kepada Adam, Hawa mengenalinya sehingga dia berlindung kepada Adam. Sepertinya Hawa hendak membujuk Adam agar memilih hidup di dunia, karena para Rasul tidak diambil nyawanya sebelum mereka diberi pilihan (antara kehidupan dunia dan Akhirat .pen) sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam kepada kita. Adam tidak menggubris dan menghardiknya dengan berkata, "Menjauhlah dariku, karena aku pernah melakukan dosa karenamu." Adam mengisyaratkan rayuan Hawa untuk makan pohon yang dilarang semasa keduanya berada di Jannah.

Para Malaikat mengambil ruh Adam. Mereka sendirilah yang mengurusi jenazahnya dan menguburkannya, sementara anak-anak Adam melihat mereka. Para Malaikat itu memandikannya, mengkafaninya, memberinya wangi-wangian, menggali kuburnya, membuat liang lahat, menshalatinya, masuk ke kuburnya, meletakkannya di dalamnya, lalu mereka menutupnya dengan bata. Kemudian mereka keluar dari kubur dan menimbunkan tanah kepadanya. Para Malaikat mengajarkan semua itu kepada anak-anak Adam. Mereka berkata, "Wahai Bani Adam, ini adalah sunnah kalian."

Yakni, cara yang Allah pilih untuk kalian dalam hal mengurusi mayat kalian. Cara ini adalah syariat umum yang berlaku untuk seluruh Rasul dan semua orang beriman di bumi ini, mulai sejak saat itu sampai sekarang. Dan cara apa pun yang menyelisihinya berarti menyimpang dari petunjuk Allah, yang besar kecilnya tergantung pada kadar penyimpangannya. Barang siapa melihat tuntunan kaum muslimin dalam urusan jenazah yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, maka dia pasti melihat kesamaan antara hal itu dengan perlakuan para Malaikat kepada Adam.

Sepanjang sejarah, petunjuk ini telah banyak diselisihi oleh sebagian besar umat manusia. Ada yang membakar orang mati. Ada yang membangun bangunan-bangunan megah, seperti piramid, untuk mengubur orang mati dengan meletakkan makanan, minuman, mutiara dan perhiasan bersamanya. Ada yang meletakkan mayit di kotak batu atau kayu. Semua itu menuntut biaya yang mahal dan hanya membuang-buang energi untuk sesuatu
yang tidak berguna. Dan yang paling utama, semua itu telah menyelisihi petunjuk yang Allah syariatkan kepada mayit Bani Adam.

PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS

1. Disyariatkan menyiapkan mayit dan menguburkannya seperti disebutkan di dalam hadis.
2. Sunnah terhadap mayit adalah petunjuk semua Rasul dalam setiap syariat mereka.
3. Pengajaran Malaikat kepada anak-anak Adam tentang sunnah ini dengan ucapan dan perbuatan.
4. Semua cara menangani mayit selain cara yang disebutkan di dalam hadis di atas adalah
penyimpangan dari manhaj dan petunjuk Allah.
5. Keutamaan bapak kita Adam, di mana para Malaikat mengurusi jenazahnya, menshalatkannya dan menguburkannya.
6. Kemampuan para Malaikat untuk menjelma menjadi manusia dan melakukan sesuatu yang dilakukan oleh manusia.
7. Sudah munculnya beberapa peralatann sejak zaman manusia pertama, seperti kapak, cangkul dan sekop.
8. Seseorang harus berhati-hati terhadap istrinya yang bisa menjadi penyebab penyimpangannya. Adam memakan buah karena hasutan Hawa. Dan Allah telah meminta kita agar berhati-hati terhadap sebagian istri dan anak-anak kita, "Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah terhadap mereka." (QS. At-Thaghabun: 14)

Sumber : Kisah-kisah Shahih Dalam Al-Qur’an Dan Sunnah oleh Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor

Pembodohan dan Penipuan Terhadap Umat Islam

Pembodohan dan Penipuan Terhadap Umat Islam

Sebuah media nasional yang terbit di Jakarta tak henti-hentinya mengangkat pluralisme, toleransi, perlunya dialog antar iman, dan saling menghormati serta kerjasama antar golongan agama. Di sisi lain, media itu, tak henti-hentinya pula menyebarkan infomarsi dan opini untuk melawan kelompok garis keras, radikal, dan kaum ekstrim, serta lebih khusus lagi dengan apa yang disebut : ‘teroris’.
Kompas menjadi corong yang menghantarkan opini tentang ‘terorisme’, yang menjadi ancaman, bahaya laten, dan akan merusak integrasi bangsa. Karena itu terus melakukan kampanye terhadap masalah torerisme. Kompas dengan mengutip Kepala Nasional Pananggulangan Terorisme (BNPT), Inspektur Jenderal (Purn) Ansyad Mbai, yang menyatakan, “Penyusupan ajaran radikal semakin luas, sudah masuk ke perguruan-perguruan tinggi elite, bukan perguruan tinggi pinggiran. Bahkan, menyusup ke perkantoran dan memengaruhi karyawan”. (Kompas, 8/10)
Dengan mengutip pernyataan Ansyad Mbai, maka menjadi alat media ini  mengarahkan opini bagi pihak keamanan, bahwa bukan saja yang menjadi objeknya pondok pesantren, tetapi sekarang diperluas dan diperlebar ke perguruan tinggi negeri (elite), yang dianggap akan menjadi ancaman keamanan nasional, karena telah tersusupi. Opini itu juga bukan hanya perguruan tinggi negeri, tetapi  kantor-kantor. Dengan pemuatan oleh Kompas ini, maka akan menimbulkan persoalan yang serius dikalangan mahasiswa perguruan tinggi negeri (elite), dan para karyawan kantor yang selama ini, mereka tidak pernah membuat persoalan apapun di bidang keamanan, yang dikaitkan dengan terorisme.
Apakah pengajian di mushola-mushola kampus dan masjid kampus harus  tutup, karena sudah dianggap tersusupi pemahaman radikal? Apakah kegiatan rohis di kantor-kantor pemerintah dan swasta juga harus ditutup dan dibubarkan karena sudah disusupi ajaran radikal?
Terminologi radikal menjadi tidak jelas parameternya lagi. Setiap orang mempunyai difinisi dengan pandangan-pandangannya. Tentu pemberian difinisi (stempel) yang memiliki konotasi yang negatif akan merugikan setiap golongan atau kelompok yang terkena tuduhan itu.
Apakah tidak boleh setiap muslim mereka hidup dengan menganut dan mengamalkan ajarannya? Apakah tidak boleh setiap mahasiswa dan karyawan mereka hidup dengan ajaran Islam, yang mereka yakini, dan tidak hidup dengan kehidupan jahiliyah, yang merusak ini?
Sejatinya negara ini telah bobrok dan bangkrut, karena moral pemimpin dan rakyatnya sudah rusak, karena tidak lagi memiliki landasan yang benar. Korupsi, kolusi, nepotisme, sudah mengakar, mendarah daging, dan telah menjadi karakter dan ideologi. Mencuri uang negara itu sudah menjadi ideologi. Makan makanan haram sudah menjadi kesukaan mereka. Karena itu, instrumen apapun, yang dibuat, akhirnya gagal untuk memberantas KKN.
Lalu, jika anak-anak muda di kampus, karyawan di kantor yang belajar dan mempelajari Islam, serta mereka ingin hidup bersih secara Islami, apakah itu sebuah kejahatan yang harus dihapuskan dari kehidupan ini. Apakah tidak berhak orang-orang melaksanakan ajaran agamanya, yang diyakini sebagai kebenaran yang sifatnya mutlak, dan apakah itu sebuah kejahatan?
Mengapa Kompas membuat insinuasi terhadap  umat Islam yang  selalu dilekatkan dengan kekerasan, terorisme, dan berbagai kejahatan lainnya? Mengapa umat Islam seakan golongan yang tidak beradab, dan selalu menimbulkan kekacauan dan tindak kekerasan?
Perhatikan di Irak. Di mana rakyat Irak yang muslim dibantai oleh tentara AS, yang mengakibatkan satu juta lebih rakyat Irak yang tewas, dan jutaan lainnya luka-luka, dan jutaan lainnya yang mengungsi. Siapa yang bertanggung jawab atas segala kejahatan itu? Adakah AS mempunyai hak untuk melakukan semuanya itu? Di Afghanistan. AS sesudah menginvasi negeri dengan korban yang tak terhingga, sekarang justru Obama bukan menghentikan kejahatan AS di Afghanistan, tetapi justru Obama menambah tentaranya di Afghanistan. Sesungguhnya, apa kesalahan rakyat Irak dan Afghanistan itu, sampai mereka menghadapi serangan militer AS itu?
Bagaimana kejahatan pemerintah Israel selama pendudukan di tanah Palestina? Kekejaman yang tanpa kesudahan terhadap rakyat Palestina. Setiap hari seakan tanpa jeda, pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina. Netanyahu tak henti-hentinya melakukan kekerasan dan kekejaman terhadap rakyat Palestina. Dan, bukan hanya Netanyahu, tetapi setiap rejim yang berkuasa di Israel, pasti melakukan kekejaman terhadap rakyat Palestina.
Adakah pernah media seperti Kompas itu menyebut AS dan Israel sebagai teroris atau penjahat perang? Tetapi umat Islam yang menjadi korban kejahatan yang dilakukan oleh AS dan Israel, sampai  sekarang ini, terus dijadikan objek kampanye sebagai teroris dan penjahat yang harus dibasmi. Sungguh sangat luar biasa.
Di Bosnia Umat Islam di kota Sebrenica dibanti oleh pasukan Serbia. Apakah kesalahan yang mereka lakukan? Ribuah kaum muslimin di kota itu habis di bantai oleh Serbia. Tetapi tak ada yang mengatakan Serbai itu sebagai teroris.
Sekarang di Eropa kelompok-kelompok sayap kanan mempengaruhi politik di Eropa, dan kampanye anti imigrian dan anti Islam. Adakah kejahatan yang telah nyata yang dilakukan oleh umat Islam terhadap penduduk Eropa? Bandingkan dengan Eropa yang telah menjajah dan mengausai negeri-negeri Muslim dalam kurun waktu ratusan tahun. Adakah yang berbicara tentang kejahatan mereka?
Sekarang umat Islam menjadi objek dan kampanye yang mendiskreditkan mereka, seakan –akan mereka yang ingin kembali kepada ajaran mereka, dan ingin hidup secara Islami itu menjadi ancaman. Inilah logika-logika yang sangat tidak patut sekarang ini. Wallahu’alam.

Astagfirullah!! Tifatul Sembiring Membungkuk Bersalaman dengan Istri Obama

Sumber : voa-islam.com
Astagfirullah!! Tifatul Sembiring Membungkuk Bersalaman dengan Istri Obama
Jakarta (voa-islam.com) — Situs microblogging Twitter langsung heboh ketika ketika siaran langsung stasiun televisi swasta menyiarkan tayangan di mana Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, berjabatan tangan dengan Ibu Negara Michelle Obama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/11/2010) sore.
Pada Selasa sore, Presiden AS Barack Obama dan Michelle berkunjung ke Istana Merdeka. Setibanya di Istana Merdeka, Obama dan Michelle menyalami para anggota Kabinet Indonesia Bersatu Kedua dan pemimpin lembaga tinggi negara lainnya.
Kehebohan terjadi karena Tifatul selama ini berpegang teguh tak berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya. Soal "insiden" itu, Tifatul punya dalih sendiri.
..."Sdh ditahan 2 tangan, eh Bu Michele-nya nyodorin tangannya maju banget...kena deh," begitu tweet Tifatul...
"Sdh ditahan 2 tangan, eh Bu Michele-nya nyodorin tangannya maju banget...kena deh," begitu tweet Tifatul pada akun Twitter-nya, @tifsembiring.
Anehnya, di televisi tampak Tifatul agak membungkuk badan sambil menyalami Ibu Negara AS Michele Obama bersama rombongan saat tiba di Istana Negara.

Tifatul Menikmati Salamannya?
Mantan presiden PKS itu menjawab dalam twitternya tanggal 9 November sekitar pukul 22.00 sekitar dua jam setelah kritik para twitter dan facebooker dimuat di media massa online, termasuk tribunnews.com
"Hmmm saya mulai faham poinnya, intinya ngiri aja..." jawab Tifatul di twitternya. Kontan saja jawaban seperti itu mengundang respon para twitter lagi.
Ada yang mengkritik lagi dan mengatakan bahwa Pak Tifatul sedang mabuk, menjabat tangan bukan mahram kan haram."Kok Bapak berfikir demikian. Berarti Bapak menikmati dong salaman dengan Michele Obama," kata twitter lagi. Tapi ada juga twitter yang mendukung sikap Tifatul karena itu acara resmi dan kesempatan langka.
..."Kok Bapak berfikir demikian. Berarti Bapak menikmati dong salaman dengan Michele Obama," kata twitter lagi...
Kejadian jabat tangan itu tampak seperti tak terelakkan oleh Tifatul Sembiring. Ketika Presiden SBY diperkenalkan satu persatu rombongan yang dibawa Obama. Kemudian gantian Presiden SBY memperkenalkan anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) kepada Obama dan Michele. Tifatul berdiri di dekat Gubernur Lemhanas Muladi.
Saat Obama menjabat tangannya, senyum dan sapa Obama menyapa hangat. Michele Obama pun lantas gantian menyodorkan tangan untuk berjabat tangan dengan Tifatul. Walhasil, terjadilah peristiwa aksi jabat tangan Tifatul dengan perempuan yang bukan mahramnya.

Dan karena ini menjadi pembicaraan hangat saking anehnya, berita juga dimuat di The Washington Post tanggal 9 November 2010 dengan judul Minister admits reluctant Michelle Obama handshake.
Tifatul mengaku tak ada pilihan lain selain menjabat tangan Michele Obama. Dengan demikian apakah selanjutnya Tifatul juga tidak bisa menolak saat ada wanita yang bukan mahramnya mengajak berjabat tangan? (LieM/dbs)

[Tauziyah] Astagfirullah!! Tifatul Sembiring Membungkuk Bersalaman dengan Istri Obama

Polemik akan selesai/berhenti bahkan tak akan terjadi bila kita memahami Fatwa Dr. Yusuf Qordhowi yang berkaitan dengan hukum bersalaman dengan non-muhrim.
Kemungkinan fatwa tsb yang dilaksanakan oleh Ust. Tifatul Sembiring.
2010/11/10 Seno <seno.ekoh@yahoo.com>
 
Sumber : voa-islam.com
Astagfirullah!! Tifatul Sembiring Membungkuk Bersalaman dengan Istri Obama
Jakarta (voa-islam.com) — Situs microblogging Twitter langsung heboh ketika ketika siaran langsung stasiun televisi swasta menyiarkan tayangan di mana Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, berjabatan tangan dengan Ibu Negara Michelle Obama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/11/2010) sore.
Pada Selasa sore, Presiden AS Barack Obama dan Michelle berkunjung ke Istana Merdeka. Setibanya di Istana Merdeka, Obama dan Michelle menyalami para anggota Kabinet Indonesia Bersatu Kedua dan pemimpin lembaga tinggi negara lainnya.
Kehebohan terjadi karena Tifatul selama ini berpegang teguh tak berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahramnya. Soal "insiden" itu, Tifatul punya dalih sendiri.
..."Sdh ditahan 2 tangan, eh Bu Michele-nya nyodorin tangannya maju banget...kena deh," begitu tweet Tifatul...
"Sdh ditahan 2 tangan, eh Bu Michele-nya nyodorin tangannya maju banget...kena deh," begitu tweet Tifatul pada akun Twitter-nya, @tifsembiring.
Anehnya, di televisi tampak Tifatul agak membungkuk badan sambil menyalami Ibu Negara AS Michele Obama bersama rombongan saat tiba di Istana Negara.

Tifatul Menikmati Salamannya?
Mantan presiden PKS itu menjawab dalam twitternya tanggal 9 November sekitar pukul 22.00 sekitar dua jam setelah kritik para twitter dan facebooker dimuat di media massa online, termasuk tribunnews.com
"Hmmm saya mulai faham poinnya, intinya ngiri aja..." jawab Tifatul di twitternya. Kontan saja jawaban seperti itu mengundang respon para twitter lagi.
Ada yang mengkritik lagi dan mengatakan bahwa Pak Tifatul sedang mabuk, menjabat tangan bukan mahram kan haram."Kok Bapak berfikir demikian. Berarti Bapak menikmati dong salaman dengan Michele Obama," kata twitter lagi. Tapi ada juga twitter yang mendukung sikap Tifatul karena itu acara resmi dan kesempatan langka.
..."Kok Bapak berfikir demikian. Berarti Bapak menikmati dong salaman dengan Michele Obama," kata twitter lagi...
Kejadian jabat tangan itu tampak seperti tak terelakkan oleh Tifatul Sembiring. Ketika Presiden SBY diperkenalkan satu persatu rombongan yang dibawa Obama. Kemudian gantian Presiden SBY memperkenalkan anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) kepada Obama dan Michele. Tifatul berdiri di dekat Gubernur Lemhanas Muladi.
Saat Obama menjabat tangannya, senyum dan sapa Obama menyapa hangat. Michele Obama pun lantas gantian menyodorkan tangan untuk berjabat tangan dengan Tifatul. Walhasil, terjadilah peristiwa aksi jabat tangan Tifatul dengan perempuan yang bukan mahramnya.

Dan karena ini menjadi pembicaraan hangat saking anehnya, berita juga dimuat di The Washington Post tanggal 9 November 2010 dengan judul Minister admits reluctant Michelle Obama handshake.
Tifatul mengaku tak ada pilihan lain selain menjabat tangan Michele Obama. Dengan demikian apakah selanjutnya Tifatul juga tidak bisa menolak saat ada wanita yang bukan mahramnya mengajak berjabat tangan? (LieM/dbs)

Menjadi Pendidik Idaman (Bagian 2)

Menjadi Pendidik Idaman (Bagian 2)
 
b. Ruang Lingkup Pengajaran
1. Aqidah
  • Menumbuhkan dalam diri anak-anak tentang pengagungan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala , mencintai-Nya dan mentauhidkan-Nya, dan peringatkanlah mereka tentang kesalahan aqidah yang mereka lihat serta peringatkanlah mereka agar tidak terjatuh ke dalamnya.
  • Mengajarkan pokok-pokok ajaran tentang rukun iman dan rukun islam.
  • Menanamkan muraqabah pada diri anak, dengan memperdalam pelajaran iman, islam, dan ihsan.
2. Ibadah
  • Memperhatikan dengan benar tentang shalat wajib dan shalat nafilah (shalat sunnah). Shalat adalah kewajiban yang sangat agung dan inti yang kedua dari kewajiban agama. Shalat pun merupakan amalan yang pertama kali dihisab. Maka berikanlah pendidikan pada anak agar tahu penting dan agungnya kedudukan shalat.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,“Ajarkanlah shalat pada anak kalian pada usia tujuh tahun, pukullah mereka jika mereka enggan pada usia sepuluh tahun, pisahkan antara tempat tidur anak laki-laki dan perempuan.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan lainnya)
  • Mengajarkan fiqh praktis sehari-hari, seperti tata cara wudhu dan shalat.
  • Membiasakan anak dengan dzikir dan do’a yang bersumber dari Qur’an dan Hadits.
3. Akhlaq
  • Membiasakan dengan etiket umum yang harus dilakukan dalam pergaulannya sehari-hari.
  • Menumbuhkan sifat kejantanan dalam diri anak laki-laki dan sifat malu lagi menjaga kesucian dalam diri anak perempuan.
  • Mempraktekkan adab-adab yang telah dipelajari.
  • Memberikan suri tauladan akhlaq Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan As Salaf Ash Shalih radhiyallahu ‘anhum ajma’in.
  • Menjaga hak milik yang khusus dan bagian-bagian pribadi di antara anak-anak, serta bersikaplah adil terhadap mereka dalam pergaulan dan pemberian serta perhatian dalam pendidikan mereka.
4. Al-Qur’an dan Al-Hadits Pengajaran Al-Qur’an
Al Qur’an adalah jalan lurus yang tak mengandung suatu kebatilan apapun. Maka amat baik jika anak dibiasakan membaca Al-Qur’an dengan benar, diajar mengenai asbab an nuzul (sebab-sebab turunnya ayat, ed) dan tafsir Al-Qur’an, dan diupayakan semaksimal mungkin agar menghafal Al-Qur’an.
Menghafal Al-Qur’an juga memperkuat penguasaan bahasa Arab dan membiasakan anak dengan susunan bahasa Al-Qur’an, serta membuat anak memiliki pedoman beragama. Para orang tua harus memperhatikan bahwa jangan sampai anak hanya hafal tanpa mengetahui makna ayat yang dihafal. Untuk itulah orang tua hendaknya menerangkan makna dan kandungan ayat sesuai dengan tingkat pemahaman anak, sehingga anak tidak sekadar menghafal tanpa tahu makna dan kandungannya. Banyak sekali metode yang dapat dilakukan orangtua agar anak cinta Al-Qur’an. Di antara metodenya adalah: menceritakan kisah-kisah dalam Al-Qur’an, memutar murattal versi anak, mengadakan perlombaan yang berhubungan dengan Al-Qur’an, membuat permainan atau kuis yang berhubungan dengan Al-Qur’an dsb.
Pengajaran Al-Hadits
  • Memberikan motivasi pada anak agar menghafal hadits dengan berbagai metode yang ada.
  • Menceritakan sirah nabawiyyah dan mutiara kisah As-Salaf Ash-Shalih yang terdapat pada Hadits.
  • Menceritakan kisah-kisah dari hadits yang mengandung hikmah.
5. Kejiwaan dan kepribadian
  • Menekankan pentingnya ikhlas dalam niat dan perbuatan
  • Memotivasi anak agar mencapai cita-cita mulia dan tinggi untuk masuk ke surga Al-Firdaus Al A’la dan bertemu wajah Allah  di surga.
  • Membentuk sisi sosial anak.
  • Melatih mental anak untuk selalu percaya diri dan bertanggung jawab. Anak-anak sekarang ini adalah pemimpin hari esok, sehingga harus dipersiapkan dan dilatih mengemban tanggung jawab dan melaksanakan tugas yang nantinya akan mereka lakukan.Hal itu bisa terwujud melalui pembinaan rasa percaya diri, penghargaan jati dirinya, pemberian kesempatan kepada anak untuk menyampaikan yang terbetik dalam pikirannya, dan dorongan agar mengerjakan urusannya sendiri. Anak juga harus dibiasakan mengerjakan tugas rumah tangga yang sesuai untuknya. Misalnya, disuruh untuk membeli beberapa keperluan rumah dari warung terdekat; anak perempuan diberi tugas mencuci piring dan gelas atau mengasuh adik. Pemberian tugas kepada anak dilakukan secara bertahap sehingga mereka terbiasa mengemban tanggung jawab dan melaksanakan tugas yang sesuai bagi mereka.Termasuk pemberian tanggung jawab kepada anak, ia harus menanggung resiko perbuatan yang dilakukannya. Maka ajarkanlah kepada anak bahwa ia harus bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukannya serta dituntut untuk memperbaiki apa yang telah dirusaknya dan meminta maaf atas kesalahannya.
  • Menceritakan masa kegemilangan dan kejayaan islam.
  • Menumbuhkan sifat kejantanan dalam diri anak laki-laki dan sifat malu lagi menjaga kesucian dalam diri anak perempuan.
  • Membuka forum diskusi dan musyawarah dengan anak. Dengan adanya pembiasaan musyawarah dan diskusi, anak dilatih untuk ikut berpikir kritis terhadap masalah yang ada, bijaksana dalam mengambil keputusan, serta mencari solusi yang paling baik dalam penyelesaian masalah.
  • Mengembangkan nilai estetika pada anak.
  • Anak perlu dilatih mengembangkan apresiasi estetika yang mencakup keindahan, kerapihan, dan kebersihan. Untuk itulah anak perlu dibiasakan membersihkan kamar, merapikan barang-barangnya sendiri, dan mengeksplorasi kreativitas seni yang dimiliki.
  • Memilihkan teman yang baik bagi anak
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya maka hendaklah seseorang memperhatikan siapa teman dekatnya.”
    (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi (Beliau menghasankannya), Al-Hakim (Beliau menshahihkannya dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi).
6. Kecerdasan
  • Mengembangkan kecerdasan bahasa, baik bahasa lokal maupun asing, terutama bahasa Arab.
  • Melatih perkembangan logika anak
  • Memotivasi gemar membaca dan cinta terhadap ilmu.
  • Membekali anak dengan kemampuan kognitif yang baik.
  • Menemukan titik keunggulan anak dan mengembangkannya sesuai potensi bakat dan minat yang dimiliki.
Allah subhanahu wa ta’ala memberi anugrah potensi yang berbeda pada tiap individu. Hal ini menyebabkan beragamnya keunikan dan keunggulan pada tiap manusia. Berikut akan sedikit dipaparkan bentuk-bentuk keunggulan multidimensi, agar memudahkan klasifikasi bakat keistimewaan yang dimiliki sang anak.
  • Keistimewaan dalam aspek ibadah
    Kemampuan istimewa melaksanakan aspek-aspek ibadah (memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam memahami ruh ibadah, melaksanakannya dengan pemahaman yang baik, dan merasakan segi positifnya).
  • Keistimewaan dalam aspek akhlaq
    Kemampuan yang istimewa untuk berlaku dengan akhlak yang baik dan mulia.
  • Kecerdasan antarpersonal
    Kecerdasan untuk mampu memahami dan menanggapi oranglain, baik dari segi suasana hati; temperamen; motivasi, dan hasrat orang lain.
  • Kecerdasan interpersonal
    Kecerdasan untuk mengelola perkembangan dirinya sendiri (kemampuan korelatif tetapi terarah ke dalam diri sendiri)
  • Kecerdasan olah tubuh/kinestetik
    Kecerdasan dalam penguasaan fisik dan gerak motorik.
  • Kecerdasan linguistik (bahasa dan sastra).
    Kecerdasan dalam berbahasa dan berkomunikasi secara verbal.
  • Kecerdasan logis matematis.
    Kecerdasan untuk memahami ilmu-ilmu rasional dan pasti.
  • Kecerdasan dalam apresiasi seni dan estetika.
    Kecerdasan untuk memiliki kepekaan khusus dalam mengembangkan sense estetika dan jiwa seni.
  • Kecerdasan visual spasial.
    Kecerdasan untuk peka terhadap ilmu bangun ruang dan warna.
  • Kecerdasan naturalis.
    Kecerdasan untuk memiliki kepekaan terhadap lingkungan alami (suasana alam dan bahan-bahan alami)
7. Fisik dan kesehatan
  • Membiasakan melakukan senam badan yang ringan
  • Mengadakan permainan olahraga
  • Membekali anak dengan physic motoric life skill.
  • Mempraktekkan ruqyah syar’iyyah sebelum tidur dan ketika sakit.
  • Memperhatikan gizi makanan dan kesehatan anak.
***
Artikel
Muslimah.or.id
Penulis: Fatihdaya Khoirani
Murajaah: Ust Abu Rumaysho Muhammad Abduh
Rujukan:
1.        Goleman, Daniel. 2000. Emotional Intelligence. Cetakan ke-10. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
2.        Ats Tsuwaini, Dr. Muhammad Fahd. 2007. Mengantar Orangtua ke Surga. Cetakan Pertama. Daar An Naba’. Surakarta.
3.        Ahmad Sulaiman, Abu Amr. 2006. Pendidikan Anak Muslim Usia Prasekolah. Cetakan ke-7. Daarul Haaq. Jakarta.
4.        Istadi, Irawati. 2007. 30 Cara Kreatif Belajar Asyik Gembira. Cetakan Pertama. Pustaka Inti. Bekasi.
5.        Al Asymuni, Ummi Mahmud. 2006. Etika Menjadi Ibu Guru. Cetakan Pertama. Pustaka Elba. Surabaya.
6.        Abdul Mu’thi, Abdulloh Muhammad. 2008. Be A Genius Teacher. Cetakan Pertama. Pustaka Elba. Surabaya.
 



From: H. Mubaroq [mailto:harun.mubaroq@id.pewg.panasonic.com]
Sent:
Tuesday, November 09, 2010 12:11 PM
To:
noviani nuzulia; herlina@asmaraindo.co.id; dedy-yuliadi@hi-lex.co.id
Cc:

Subject: Re: Menjadi Pendidik Idaman (Bagian 1)
 

 

Yang bagian ke-2 mana ya ? Aku kok belum dikirimi ?

 

 

---
Menjadi Pendidik Idaman (Bagian 1)

  Anak merupakan amanah yang diberikan oleh Allah kepada orang tua. Setiap orang  tua memiliki kewajiban yang meliputi merawat, mengasuh, membimbing, menjaga, dan mendidik anak-anaknya sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap amanah yang telah Allah berikan. Di tangan kedua orangtuanya lah, seorang anak akan ditempa dan dibentuk menjadi figur generasi masa depan yang unggul sekaligus berkompeten, dalam segala kompleksitas multi dimensi yang ada, meliputi kompetensi kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanyakan tentang kepemimpinannya. Imam adalah pemimpin dan akan ditanyakan tentang kepemimpinannya. Seorang suami adalah pemimpin di tengah keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Budak adalah pemimpin dalam harta majikannya dan akan ditanyakan tentang kepemimpinannya. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanyakan tentang kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sejalan dengan kedudukannya sebagai pendidik utama dan pertama dalam fase perkembangan anak, orangtua harus terlebih dahulu membentuk dirinya menjadi sosok pendidik rabbani, yang meletakkan asas pendidikan di bawah naungan pancaran cahaya Kitabillah dan Sunnah Nabawiyyah. Senantiasa membekali diri dengan ilmu dan selalu berupaya untuk mengaplikasikan berbagai ketentuan hukum syari’at pada setiap sendi kehidupan yang ada.
Dalam rangka menuju terwujudnya realisasi visi dan misi pendidikan anak, ada beberapa point yang perlu diperhatikan para orangtua untuk bisa menjadi pendidik yang handal dan sukses, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Karakteristik
Tidak dapat dielakkan lagi, bahwa salah satu aspek yang penting sebagai penunjang keberhasilan pendidikan orangtua terhadap anak-anaknya adalah
karakteristik pendidik itu sendiri. Banyak kendala, hambatan dan kegagalan -qadarullah wa maa sya’a, fa’al- salah satunya disebabkan karena para orangtua
belum mengerti atau bahkan belum menyadari, apa sajakah karakter yang diperlukan untuk menjadi seorang pendidik yang berdaya guna dan bermutu tinggi. Oleh karena itu, penulis ingin menguraikan sedikit tentang pribadi inti yang sudah sepantasnya dimiliki oleh para orangtua sebagai pendidik. Seorang pendidik yang baik, adalah:
Pribadi yang Menjaga Keikhlasan Niat
Sesungguhnya keikhlasan niat merupakan kunci utama untuk membuka segala pintu amal kebajikan dan dengan niat yang ikhlas inilah baru akan terpenuhi salah satu dari dua syarat diterimanya suatu amalan.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (QS. Al-Kahfi: 110)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang mendapatkan seperti yang dia niatkan.” ( HR. Bukhari 1/1527 dan Muslim 1907)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu perbuatan kecuali yang diikhlaskan semata untuk mencari ridhaNya.” (HR. An-Nasa’i 2/59, sanadnya dinyatakan hasan)
Pribadi yang berilmu
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Katakanlah, adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar: 9)
Di antara hal yang tidak diperselisihkan oleh siapapun adalah bahwa seorang pendidik harus memiliki pengetahuan tentang asas-asas pendidikan yang dibawa oleh syari’at Islam. Dia juga harus menguasai permasalahan halal dan haram, mengetahui masalah-masalah dasar akhlak dan memahami peraturan-peraturan Islam dan dasar-dasar syari’at. Karena ilmu-ilmu tersebut akan menjadikan pengajar tersebut menjadi ‘alim yang bijaksana, yang menempatkan sesuatu pada tempatnya. Ia akan mendidik anak di atas landasan dan tuntunan syari’at. Ia akan berjalan
di atas jalan perbaikan dan pendidikan dengan landasan yang kuat dari ajaran Al-Qur’an dan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,, juga dari keteladanan para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamdan orang yang mengikuti mereka.” ( Kitab Tarbiyatul Aulad, 2/540, dikutip dari buku Etika Menjadi Ibu Guru)
Dengan bekal ilmu syar’i yang benar, diharapkan pihak orangtua dan anak sama-sama bisa mengaplikasikan ilmu tersebut dalam bentuk amalan, sebagaimana
perkataan seorang penyair,
اَلْعِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلاَ ثَمَرٍ
yang artinya, “Ilmu tanpa amalan, bagaikan pohon tanpa buah.”
Ada penggalan ucapan salah seorang ustadz yang senantiasa saya ingat, -Semoga Allah selalu memberikan perlindungan kepada Beliau- yang berbunyi,
اَلْعِلْمُ وَسِيْلَةٌ وَالعَمَلُ بِهِ غَايَةٌ
yang artinya, “Ilmu adalah sebuah media (perantara), sedangkan beramal dengan ilmu tersebut adalah puncaknya.”
Pada uraian di atas sempat disinggung sedikit tentang “ilmu syar’i yang benar”. Lalu seperti apakah indikasi ilmu syar’i yang benar itu? Ilmu syar’i yang benar adalah ilmu tentang syari’at yang timbangannya adalah Qur’an dan Sunnah sebagaimana yang Allah kehendaki dalam Kitab-Nya yang Agung dan disampaikan lewat lisan Rasul-Nya yang mulia, ilmu yang selaras dengan jalan hidup serta pemahaman yang ditempuh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, para Shahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in, dan para pengikutnya hingga akhir zaman nanti (singkat: As Salaf Ash-Shalih).
Berkenaan dengan beragamnya corak bidang keilmuan yang harus diajarkan, hendaknya para orangtua menentukan skala prioritas disiplin ilmu yang akan
diajarkan. Suatu cabang ilmu yang paling urgent dan menempati rating pertama untuk disampaikan pada anak-anak, adalah ilmu akidah yang mencakup prinsip pokok Rukun Iman yang 6. Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam pengajaran ilmu tersebut, yakni cara penyampaiannya harus disesuaikan dengan tingkat berpikir dan jenjang usia anak.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Sesembahan (Yang berhak disembah) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.” (Qs. Muhammad: 19)
Sisi pendalilan dari ayat ini:
Adanya kewajiban mengilmui tauhid terlebih dahulu sebelum melakukan suatu amalan (yakni beristighfar). Dari ayat ini pula, timbul konsekuensi wajibnya mengilmui sesuatu sebelum mengamalkannya.
Mengingat akan pentingnya ilmu sebelum beramal, sampai-sampai Imam Bukhari rahimahullahu pun membuat satu bab dalam kitab Shahihnya yang berjudul
اَلْعِلْمُ قَبْلَ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ
yang artinya “Ilmu Sebelum Perkataan dan Perbuatan”
Pribadi yang Bertakwa dan Berakhlak Baik
Ketakwaan bersemayam di dalam dada. Dengan ketakwaan inilah hati akan terisi dengan cahaya keimanan, kemudian cahayanya akan terpancar dan terefleksikan dalam bentuk amal kebajikan.
Allah ’Azza wa Jalla berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran: 102)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Takwa itu di sini tempatnya! Beliau katakan hal ini dengan menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging, apabila ia baik maka seluruh tubuh akan baik, dan apabila ia rusak maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Orang tua berperan aktif dalam menorehkan warna pada kanvas kehidupan sang anak. Oleh karena itu, seorang pendidik haruslah mewarnai hidup anak dengan akhlak yang baik, yakni akhlak yang dicontohkan oleh qudwah (suri tauladan) kita Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Betapa banyak petuah hikmah ditinggalkan anak ketika mereka melihat kurang baiknya akhlak kita, dan betapa banyak petuah hikmah yang dilaksanakan ketika mereka melihat bagusnya akhlak kita. Mengapa? Karena anak cepat menyerap lalu meniru segala tindak tanduk kita, dan menjadikan kita sebagai panutan dalam hidup mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (Hadits hasan riwayat At-Tirmidzi 2019)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
” Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku pada Hari Kiamat adalah orang yangpalung baik akhlaknya.” (Hadits hasan riwayat At-Tirmidzi 2019)
***
Artikel
Muslimah.or.id
Penulis: Fatihdaya Khoirani
Murajaah: Ust Abu Rumaysho Muhammad Abduh

Rujukan:
1.        Goleman, Daniel. 2000. Emotional Intelligence. Cetakan ke-10. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
2.        Ats Tsuwaini, Dr. Muhammad Fahd. 2007. Mengantar Orangtua ke Surga. Cetakan Pertama. Daar An Naba’. Surakarta.
3.        Ahmad Sulaiman, Abu Amr. 2006. Pendidikan Anak Muslim Usia Prasekolah. Cetakan ke-7. Daarul Haaq. Jakarta.
4.        Istadi, Irawati. 2007. 30 Cara Kreatif Belajar Asyik Gembira. Cetakan Pertama. Pustaka Inti. Bekasi.
5.        Al Asymuni, Ummi Mahmud. 2006. Etika Menjadi Ibu Guru. Cetakan Pertama. Pustaka Elba. Surabaya.
6.        Abdul Mu’thi, Abdulloh Muhammad. 2008. Be A Genius Teacher. Cetakan Pertama. Pustaka Elba. Surabaya.