Kamis, 11 November 2010

Wahai Muslimah Mana Malumu?

Wahai Muslimah
Mana Malumu?

Dewasa ini sifat malu memiliki kesan negatif di mata banyak orang. Banyak yang berpendapat kalo malu bikin orang jadi KUPeR (kurang pergaulan-ed), JaDut (jaman dulu-ed), ketinggalan zaman alias gak keren. Eiits .... tunggu dulu. Gak selamanya malu itu negatif lo! Malu dalam pandangan Istam merupakan suatu sifat mulia. la adalah perhiasan indah yang Alloh berikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Sebagaimana sabda Rosululloh Sholallohu Alaihi wassalam, "Malu adalah sebagian dari iman" (HR Bukhori-Muslim).
Malu sangat ditekankan kepada umat Islam terlebih lagi bagi muslimah yang kudu njaga kehormatannya. Tengoklah kisah shohabiyah yang selalu menjadikan malu sebagai perhiasannya.

Asma' binti Abu Bakar misalnya, beliau bertutur, "Zubair menikahiku sedangkan waktu itu ia adalah orang yang tidak punya harta, budak, dan tidak punya apa-apa setain unta dan kudanya. Akulah yang memberi makan kudanya dan memberi minum pula. Aku pula yang menambal perkakas rumah dan menumbuk tepung. Aku pun membawa biji-bijian kurma di atas kepalaku dari tempat tanah suamiku yang diberikan oleh rosululloh sampai ke rumah. Suatu hari ketika aku sedang membawa biji-bijian kurma aku bertemu Rosululloh dan para sahabatnya dari kalangan Anshor. Kemudian beliau memanggilku agar naik di belakang kendaraannya. Aku pun merasa malu untuk bersama para lelaki."(HR Bukhori)

Nah tuh... sosok Asma' binti abu bakar ini tah yang musti kita teladani. Secara beliau ini kan wanita yang ngrasain proses pentarbiyahan via nabi dan memiliki jaminan kepribadian yang baik dan benar. Nampaknya sosok wanita seperti beliaulah yang saat ini susah untuk kita temukan.

Sobat, masih adakah rasa matu itu pada diri kita? Malu jika harus mempertihatkan aurat di depan umum, malu ketika harus berbicara sembarangan dengan orang tain, atau malu ketika harus bebas bergaul dengan lawan jenis yang bukan mahrom dan serentetan malu lainnya yang memang harus dimitiki oleh seorang muslimah.

Tapi tidak benar jika kita malu untuk berbuat baik, menutup aurat dengan jilbab, menundukkan pandangan, serta merendahkan suara memang sudah seharusnya dilakukan oteh siapapun yang mengaku sebagai muslimah. Kalo nggak seperti itu malah jadinya malu-maluin! Malu-maluin diri sendiri, dan tentunya malu-matuin IsLam di mata orang-orang yang senantiasa memusuhi Islam. Kalo nggak pengen jadi cewek yang malu-maluin, yuk…! kita pelihara rasa matu kita. Malu karena Allah Subhanahu wata'ala, bukan karena yang laen!

Wallohu a’lam bisshowab. (IM-Arroyan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar