Selasa, 09 November 2010

Merapi Menyongsong Obama

Diposting pada Selasa, 09-11-2010 | 17:34:42 WIB

Oleh : Mulyanto

Letusan gunung Merapi terus mengganas. Ratusan tewas terkena semburan awan panas. Korban sangat mungkin bertambah, mengingat Merapi belum menunjukkan aktivitasnya yang menurun. Ratusan ribu pengungsi bertebaran di berbagai wilayah yang berhubungan langsung dengan gunung teraktif di Indonesia tersebut, seperti Boyolali, Klaten, Sleman, Magelang, dan Yogyakarta.
Kedatangan SBY tidak mampu 'meluluhkan' gejolak Merapi, namun justru letusan semakin besar. Amuk merapi memang selalu dikaitkan dengan berbagai mitos kesewenangan-wenangan para pemimpin. Mitos tersebut diwariskan turun temurun, dalam perspektif syare'at kadang menyimpang, walaupun awalnya tujuannya untuk 'menjewer' kedhaliman para pemimpinnya.
Dalam sudut pandang Islam, bencana dan musibah tidak semata-mata fenomena alam. Ada korelasi antara 'kemurkaan' alam dengan perbuatan manusia. Allah mengingatkan dalam surat Ar Rum ayat 41.
" Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)"
Banjir misalnya dapat dijelaskan secara akademis diantaranya akibat tanah longsor, penebangan hutan yang liar, ataupun tanggul yang jebol serta pembangunan berbagai rumah didaerah perbukitan tanpa mengindahkan etika. Akan tetapi hal tersebut tidak lepas dari sikap serakah, dhalim yang dilakukan manusia terhadap lingkungan sekitarnya.
Begitu pula musibah dan bencana. Pertama: bisa merupakan ujian. Dengan ujian tersebut Allah ingin melihat siapa yang benar-benar bersungguh-sungguh dengan keimanannya. Dengan ujian pula Allah ingin meninggikan derajat hamba-hamba-Nya.
Hal ini sebagaimana firman Allah;
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al Ankabut; 2-3)
Adapun bentuk ujian tersebut diantaranya; kelaparan, ketakutan, kekurangan harta dan jiwa. Hal ini sebagaimana firman Allah;
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" (Al Baqarah; 155)
Kedua; Merupakan adzab yang diturunkan Allah kepada hamba-hamba-Nya akibat melampau batas terhadap perintah-Nya. Adzab tersebut akan menimpa semua manusia, baik yang shaleh maupun tidak. Hal ini disebabkan karena hilangnya amar ma'ruf nahyi munkar. Sementara, saat kemungkaran merajalela, mereka menganggap bahwa hal tersebut sebagai urusan pribadi. Agama tidak boleh campur tangan. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah;
“Jika timbul maksiat pada umatku, maka Allah akan menyebarkan adzab (siksa) kepada mereka. Aku berkata: “Wahai Rasulullah, apakah tidak ada pada waktu itu orang-orang shalih?” Beliau menjawab: ”Ada”. Aku bertanya lagi: “Apa yang akan Allah perbuat kepada mereka?” Jawab Beliau: “Allah akan menimpakan kepada mereka adzab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang melakukan maksiat, kemudian mereka akan mendapat ampunan dan keridhoan dari Robbnya.” (HR. Imam Ahmad(
Korelasi antara bencana dan kemaksiatan yang dilakukan manusia juga disebutkan oleh Rasulullah dalam hadits yang yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Dimana saat Rasulullah memberikan nasehat kepada sahabat muhajirin. Berbagai musibah akan muncul saat masyarakat telah terjangkiti lima macam penyakit.
Pertama; Jika muncul perbuatan zina pada suatu  kaum dan mereka melakukan secara terang-terangan maka akan tersebar di tengah-tengah mereka wabah penyakit dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada orang-orang sebelum mereka.
Kedua; Jika mengurangi takaran dan timbangan maka akan ditimpakan pada mereka paceklik, kesusahan hidup dan kesewenang-wenangan (kedzaliman) para penguasa atas mereka.
Ketiga; Jika mereka menahan zakat, Allah akan menahan hujan dari langit, seandainya bukan karena hewan ternak, niscaya tidak akan turun hujan atas mereka.
Keempat; Jika mereka melanggar perjanjian yang telah di tetapkan Allah dan Rasul-Nya melainkan Allah akan menguasakan musuh-musuh dari luar kalangan mereka atas mereka, lalu merampas sebagian yang ada di tangan mereka.
Kelima: Selama pemimpin-peminpin mereka tidak berhukum kepada kitabullah dan tidak memilih yang terbaik dari yang diturunkan Allah atas mereka, maka Allah akan jadikan musibah di antara mereka sendiri.”

Lalu, apa hubungannya antara kedatangan Obama dengan amuk merapi? Obama merupakan simbol kedhaliman dunia. Kedatangan Obama meneguhkan bergandengannya para pemimpin negeri ini dengan tangan-tangan kedholiman. Jika SBY sebagai 'pemilik' merapi disambut dengan letusan dahsyat. Tak menutup kemungkinan, merapi akan menunjukkan jatidirinya saat melihat para pemimpin yang dhalim. Dan merapipun akan 'berbicara' dengan caranya sendiri untuk 'menjewer' kedholiman dan kesewenang-wenangan para pemimpin. [muslimdaily.net]


--
“Apakah kalian mengira akan dibiarkan (begitu saja), sedangkan Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang yang berjihad diantara kalian dan tidak mengambil teman setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kalian kerjakan.”  (TQS. At Taubah [9] : 16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar